Spanyol Perkeruh Konflik Minyak Kepulauan Falkland

  • Posted by Bambang Sugiarto
  • at 2/26/2010 11:19:00 PM -
  • 0 comments


MADRID (SuaraMediaNews) - Repsol, perusahaan minyak Spanyol berencana untuk melakukan pengeboran minyak di dekat Pulau Falkland, menambah runyam konflik yang tengah terjadi. Pengeboran tersebut akan dilakukan sekitar 200 mil dari pesisir pantai Argentina pada bulan Desember mendatang. “Tepat di dalam perairan Argentina,” kata seorang juru bicara kepada BBC.

Repsol bukan satu-satunya perusahaan yang mengincar minyak di wilayah tersebut. Sejumlah perusahaan Inggris telah memulai penelitian guna memeprioleh minyak di Falkland. Padahal, Argentina tegas menolak kehadiran mereka.

Repsol telah membangun sebuah platform minyak yang mulai melakukan pengeboran di wilayah Falkland pada minggu ini. Platfoerm tersebut, Ocean Guardian, berdiri 8000 mil dari Cromarty Firth di Skotlandia. Menurut Repsol, perusahaan tersebut akan mengeksplorasi minyak di “beberapa” sumur di daerah tersebut.

Menurut juru bicara Repsol, lapangan minyak yang dieksplorasi Repsol berada di sebelah barat, sekitar 150 sampai 200 mil dari Ocean Guardian. Eksplorasi tersebut berada di bawah lisensi sebuah perusahaan Inggris, Desire Petroleum.

Tahun lalu, Repsol membeli perusahaan YPF, perusahaan Argentina yang juga merupakan perusahaan minyak dan swasta terbesar di Amerika Latin.

Argentina dan Inggris telah lama memperebutkan Pulau Falkland. Pada 1982, Argentina dan Inggris terlibat dalam perang setelah Argentina menginvasi Falkland.

Perang itu telah lama berakhir. Namun, ketegangan antara kedua negara kembali mencuat setelah Inggris melakukan pengeboran minyak di dasar laut di wilayah Falkland. Menurut Argentina, Inggris telah melanggar resolusi PBB yang melarang pembangunan unilateral di perairan yang dipersengketakan.

Argentina lantas menempuh sejumlah langkah diplomatik untuk mempertahankan kepentingannya atas Falkland.

Argentina meminta dukungan dari negara-negara Amerika Latin. Negara-negara Amerika Latin dan Karibia yang mengadakan konferensi tingkat tinggi di Meksiko menyatakan dukungan mereka bagi Argentina pada hari jum'at (26/02).

Argentina juga secara resmi meminta Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, untuk membawa masalah kedaulatan atas Pulau Falkland ke forum PBB.

Menteri Luar Negeri Argentina, Jorge Taiana, mengatakan bahwa ia telah meminta Ban untuk membantu menghentikan “tindak unilateral lebih lanjut” yang dilakukan Inggris.

Dan nampaknya Argentina mendapat dukungan penuh ari Venezuela yang juga dikenal kritis terhadap negara-negara blok barat.

Dalam program mingguan Alo Presidente yang ditayangkan televisi dan radio, Presiden Venezuela Hugo Chavez meminta segenap negara Amerika Latin untuk menggalang dukungan terhadap Cristina Kirchner, presiden Argentina, dengan menyampaikan permintaan langsung kepada Istana Buckingham.

“Dengar ini, Inggris. Berapa lama kalian tetap menduduki Las Malvinas? Hai Ratu Inggris, saya berbicara kepada Anda,” kata Chavez.

“Tidakkah kalian sadari bahwa waktu untuk kekaisaran telah usai? Kembalikan Malvinas kepada rakyat Argentina,” tambahnya.

Masih kepada Ratu Inggris, Chavez melanjutkan ucapannya. “Inggris masih terus mengancam Argentina. Keadaan telah berubah, tahun 1982 sudah berlalu. Jika konflik terus berkelanjutan, maka ketahuilah bahwa Argentina tidak akan (bertempur) sendirian seperti dahulu.”

Chavez menyebut kendali Inggris atas kepulauan yang terletak di Atlantik Selatan tersebut sebagai hal yang “anti sejarah dan tidak rasional”, Chavez kemudian bertanya, “Mengapa Inggris terus mengoceh soal demokrasi, padahal Inggris sendiri masih punya ratu?”

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 comments: