Syabab.Com - Pada tanggal 21 Januari 2011 mendatang, sebuah sebuah konferensi terkait perdebatan kebijakan perang di Afghanistan akan digelar di Denmark. Acara yang diadakan oleh Hizbut Tahrir Skandinavia tersebut akan mengangkat tema, "Afghanistan, Pemerintah Skandinavia dalam Pelayanan AS".
Setelah 9 tahun pendudukan yang barbar NATO telah gagal mendapatkan kendali atas Afghanistan. Hal ini membuat aliansi militer terbesar di dunia ini menghadapi kekalahan yang memalukan.
Kegagalan ini terutama mencerminkan keberanian, kesabaran, dan perlawanan umat Islam di Afghanistan dan sekitarnya. Negara-negara NATO hari ini terpaksa berbicara tentang strategi keluar dari Afghanistan sehingga tidak kehilangan muka.
Konferensi tersebut akan membahas beberapa tema yang menarik dan mengajak pihak-pihak masyarakat di Barat berfikir kembali tentang keterlibatan mereka dalam perang di Afghanistan yang hanya untuk melayani kolonialis AS.
Beberapa tema yang akan dibahas tersebut diantaranya adalah:
* Mitos tentang perang di Afghanistan.
* Motif sebenarnya di balik perang.
* Argumen palsu pemerintah negara-negara Skandinavia yang melegitimasi dan membenarkan perang.
* Islam memainkan peran masa depan Afghanistan.
* Bagaimana Islam bisa menjamin stabilitas, persatuan, dan pembebasan Afghanistan?
* Bagaimana sistem politik Islam, Khilafah akan menghilangkan perpecahan etnis dan memberikan stabilitasn politik yang dibutuhkan?
* Bagaimana para penguasa Muslim telah memberikan dukungan atas pendudukan?
* Mengapa perlawanan terhadap pendudukan walaupun tidak dinyatakan keinginan perang sipil dan anarki?
* Apa yang harus kaum Muslim Skandinavia lakukan?
"Diskusi dalam pertemuan itu juga akan memfokuskan pada tugas perlawanan bersenjata kaum Muslim di Afghanistan dan sekitarnya. Kami menganggap pertahanan ini sepenuhnya sah. Dalam konteks, upaya pemerintah untuk mengkriminalkan atau mengintimidasi setiap lawan perang juga akan disorot. Kita semua memiliki tanggungjawab. Dalam Islam tidak dapat diterima untuk menjadi pasif dan tidak cukup hanya menetang perang di tingkat moral," seperti dalam publikasi mereka.
Kontan saja, rencana pertemuan Hizbut Tahrir mengenai pendudukan Afghanistan tersebut dan legitimasi atas perlawanan terhadap pendudukan tersebut mendapat reaksi kemarahan dari para politisi hipokrit Denmark yang menyetujui keterlibatan pasukannya untuk ikut serta menduduki Afghanistan.
Namun, semua kemarahan para politisi hipokrit tersebut hanya menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi debat intelektual yang diserukan oleh para pemuda Hizbut Tahrir.
"Pendudukan ini telah menyebabkan bencara bagi rakyat Afghanistan dan sekitarnya serta orang-orang di dunia Barat, termasuk Skandinavia. Pendudukan ini mengakibatkan beban keuangan, akibat krisis keuangan yang kini benar-benar menyakitkan. Pendudukan juga mengancam kepentingan dan keamanan Barat, semua prajurit mati sia-sia hanya untuk melayani sebuah proyek gagal kolonialis Amerika," kata Chadi Freigh Perwakilan Media Hizbut Tahrir Skandinavia dalam sebuah pernyataan.
Menurut rencana acara yang akan diadakan di Copenhagen pada hari Jumat sore terebut akan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia melalui situs resmi mereka di www.khilafah.dk. [m/f/htdk/syabab.com]
0 comments: