Syabab.Com - Kejahatan pasukan penjajah Amerika di Afghanistan semakin nyata yang hanya menunjukkan kebrutalan negeri pengemban ideologi kapitalisme itu. Sungguh betapa tertipunya bila ada diantara umat ini yang masih menyanjung AS. Putri seorang politikus Afghanistan dilaporkan tewas akibat luka-luka setelah dirampas kehormatannya oleh para tentara AS yang ditempatkan di Provinsi Farah barat daya Afghanistan.
Pasukan AS mengangkut beberapa gadis remaja bersama beberapa wanita Afghanistan dan anak perempuan lainnya ke pangkalan militer di provinsi itu. Kalangan militer melakukan pelecehan seksual atas mereka, sumber-sumber Afghanistan melaporkan, Rabu, 12/01/2011.
Laporan medis menunjukkan bahwa seorang gadis belia tewas akibat pendarahan yang parah disebabkan oleh kekerasan seksual.
Dua korban lainnya dirujuk ke rumah sakit terdekat dan menerima perawatan atas cedera serisu yang mereka derita akibat beberapa perkosaan oleh tentara militer AS.
Insiden ini terjadi di saat kekerasan di Afghanistan melonjak hingga mencapai rekor tertinggri sejak penjajahan pimpinan Amerika di Afghanistan sejak tahun 2001.
Data lengkap statistik tentang korban sipil tidak ada. Namun, diperkirakan bahwa antara 14.000 dan 34.000 warga sipil Afghanistan telah kehilangan nyawa mereka sejak pasukan penjajah AS bercokol di negeri Muslim tersebut.
Puluhan ribu warga sipil Afghanistan dilaporkan tewas mulai dari pengungsian, kelapran, penyakit, kurangnya medis, sehingga kejahatan perang lainnya.
Jeritan tangisan kaum Muslim di Afghanistan masih juga dibiarkan oleh para penguasa Muslim. Bahkan sebagian penguasa malah berjabat tangan degan para penguasa penjajah dan menutup mata atas jeritan saudara-saudara mereka.
Kejadian ini, hanyalah yang terungkap ke media. Ribuan kejahatan lainnya diperkirakan lebih banyak lagi. Semua hanya menunjukkan, Amerika Serikat sebagai negara terjahat di dunia abad ini.
Lalu di mana para tentara kaum Muslim yang tersebar mulai dari Maroko hingga Merauke? AS berupaya menipu dunia di bawah kampanye demokrasi dan hak asasi manusia serta stigmatisasi terhadap kaum Muslim sebagai ekstrimis, militan dan teroris. Padahal, apa yang terjadi di Afghanistan hanya menunjukkan teroris sebenarnya adalah AS.
Di manakah al-Mu'tashim Billah itu hari ini? Para penguasa Muslim malah memilih untuk bersama para penjajah dan ikut serta menipu umatnya. Ketika saudara mereka berteriak menanti pertolongan, tidak ada sedikitpun yang memenuhi seruannya. Ini berbeda ketika Khilafah berdiri.
Pada tahun 837, al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang budak muslimah yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi, kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya. Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim billah dengan lafadz yang legendaris: waa mu'tashimaah!.
Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Amoria dan melibas semua orang kafir yang ada di sana, 30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 yang lain ditawan. Seseorang meriwayatkan bahwa panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari istana khalifah hingga kota Amoria, karena besarnya pasukan.
Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan dimana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku ?". Sang budak wanita inipun dibebaskan oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.
Umat hari ini hanya membutuhkan satu kesatuan kekuatan politik yang akan mengurusi urusan mereka dengan Islam. Kekuatan politik itu akan terwujud manakala umat kembali menegakkan Khilafah yang telah dikabarkan oleh Rasulullah Saw, bahwa setelah beliau urusan umat akan ditangani oleh para Khulafa.
Sampai kapan, umat akan berdiam diri atas kejahatan dan kebrutalan AS terhadap kaum Muslim? Bila di Timur Tengah AS menjarah dan menjajah dengan fisik, maka di negeri-negeri Muslim, negara imperialis tersebut telah menyuntikan ide-ide rusaknya sehingga umat terdiam.
Sudah saatnya, kaum Muslim kembali kepada ide Islam sebagai dien yang berasal dari Tuhan Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta ini. Dialah, Allah Swt., Rabb al-Mudabbir satu-satunya yang layak disembah dan aturan-Nya layak diikuti. Jika berpaling, maka hanya kesempitan hidup yang akan menimpa umat manusia ini. [m/f/prstv/syabab.com]
0 comments: