Dunia telah menyaksikan letusan-letusan yang terjadi di dunia Islam yang tiada bandingnya selama dua minggu terakhir. Kaum Muslim di seluruh dunia mulai dari Pakistan, Tunisia, Mesir, Yaman, Palestina, Yordania dan bahkan hingga Albania telah menunjukkan ketidakpercayaan dan ketidaksetujuan mereka atas penguasa tiran yang dipaksakan atas mereka. Para demonstran itu telah menunjukkan keberanian besar yang terinspirasi oleh kaum Muslim di Tunisia. Demonstrasi-demonstrasi itu telah meletup dari rasa frustasi umat dan pengungkapan yang tulus dari sentimen Islam. Memang, tayangan video dari Kairo begitu memukau, dimana kaum Muslim keluar dari Masjid setelah shalat Jumat sehingga membuat pasukan keamanan kewalahan. Merupakan tanda yang jelas tentang kebaikan atas umat, ketika dunia menyaksikan bahwa polisi anti huru hara memperbolehkan umat Islam untuk melakukan sholat Isya di jalan-jalan, suatu indikasi bahwa aparat keamanan yang menindas umat adalah orang-orang yang sama yang akan melindungi dan membela mereka ketika sentimen Islam muncul.
Suatu tanda bahwa para penguasa tiran di dunia Muslim berebut untuk mendapatkan legitimasi dapat dilihat di Palestina. Dokumen-dokumen dan catatan-catatan pertemuan rahasia yang terungkap dengan jelas menggambarkan bagaimana negara-negara Barat menggunakan PLO untuk menyerahkan sebagian besar Palestina. Semuanya dalam dokumen-dokumen tersebut menekankan bahwa PLO didirikan untuk melegitimasi pengakuan terhadap Israel dan untuk menyerahkan sebagian besar wilayah Palestina. Lebih lanjut, hal itu menunjukkan suatu realitas bahwa tujuan Otoritas Palestina adalah untuk melindungi negara Israel sambil memfokuskan untuk sentimen Islam kaum Muslim di Palestina. Seolah-olah itu belumlah cukup, persekutuan yang rapuh para diktator Arab runtuh di bawah beban kata-kata mereka sendiri, seperti yang diungkapkan oleh dokumen-dokumen yang dirilis baru-baru ini. Ketidakpercayaan dan pengkhianatan satu sama lain kini terungkap.
Di Pakistan, para pengacara yang memprotes penahanan Ketua Mahkamah Agung Chaudry pada tahun 2007 oleh Presiden Pervez Musharraf, adalah orang-orang yang sangat mendukung Malik Mumtaz Hussain Qadri, yang mengaku sebagai pembunuh Salman Taseer, mantan gubernur provinsi Punjab. Dukungan mereka adalah penting karena hal ini menunjukkan sentimen Islam di semua segmen masyarakat Pakistan, dari masyarakat kelas bawah hingga kaum muda dan kaum berpendidikan. Penembakan baru-baru ini oleh seorang diplomat Amerika atas dua warga Pakistan adalah merupakan titik kilas terbaru dalam lanjutan kemarahan kaum Muslim terhadap kehadiran Amerika di wilayah Af-Pak (Afghanistan-Pakistan).
Jelas, apa yang sedang terjadi di Tunisia, Mesir, Yordania, Yaman dan Pakistan menunjukkan keinginan umat Islam atas perubahan. Umat telah menemukan banyak perintah dalam Quran dan Sunnah yang memerintahkan untuk meminta pertanggung jawaban para penguasa mereka dan menahan mereka karena pelanggaran yang mereka lakukan:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS 3:110)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:. “Demi Allah yang nyawaku ditangannya, kamu harus melakukan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar, jika tidak Allah akan mengirim hukuman-Nya atas kamu Dan kemudian jika kamu berdoa kepada Nya, Dia tidak akan menjawabnya. “
Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga bersabda: “Penghulu para Syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seorang yang berdiri di depan penguasa penindas di mana ia memerintahkan dia dan melarang dia sehingga dia (penguasa itu) membunuhnya.”
Bahkan, umat Islam telah mengambil penguasa mereka sejak Abu Bakar menjadi Khalifah hingga hari ini, tetapi apa yang baru adalah bahwa umat Islam telah secara terbuka berani meminta perubahan terhadap para penguasa mereka. Karena mereka bertindak atas keyakinan Islam mereka, belenggu atas rakyatpun menjadi longgar dan mereka telah mendapatkan kepercayaan diri. Para tiran yang didukung Barat itu harus mengambil pelajaran dari kemarahan umat Islam, karena mereka menuntut pencopotan para tiran itu dan sistem kufur nya yang menghasilkan penindasan atas mereka. Persoalannya bukan untuk menggulingkan tirani individu seperti Ben Ali, Hosni Mubarak, Raja Abdullah, Asif Ali Zardari atau salah satu dari mereka sementara sistem yang mereka pakai untuk memerintah tetap hidup terpelihara. Kebalikannya, semakin sistim-sistim buatan manusia itu dipakai untuk memerintah; semakin menjadikan system-sistim itu menghasilkan para tiran tersebut. Selama 90 tahun terakhir, umat telah merasakan pahitnya nasionalisme, demokrasi komunisme, dan kediktatoran. Sekarang mereka merindukan manisnya Islam. Protes yang terjadi saat ini harus menjadi benih untuk mencabut sistim-sistim buatan manusia dan membuka jalan bagi penegakkan aturan Allah, yakni dengan meletakkan “Khilafah Rashidah ” pada tempatnya.
Hizbut-Tahrir Amerika
Sumber :www.khilafah.com
0 comments: