Kapitalisme Di Ambang Kebangkrutan: Rakyat Amerika Muak Dengan Washington, Aneh Bila Di Sini Masih Percaya

  • Posted by Bambang Sugiarto
  • at 10/16/2011 08:29:00 PM -
  • 0 comments
Syabab.Com - Kapitalisme global akan segera berakhir. Di negeri asalnya sendiri, rakyat AS telah muak dengan kebijakan pemerintah di Washington. Seperti dilaporkan media, di balik aksi anti-Wall Street, dan kota-kota lain di Amerika Serikat mengaku muak dengan pemerintah di Washington. Mereka menuding politisi dari dua partai besar, Demokrat dan Republik, lebih melindungi perusahaan dengan mengorbankan kelas menengah.

Gerakan Pendudukan Wall Street, yang dimulai bulan lalu oleh segelintir pemuda dengan mendirikan tenda di depan Bursa Efek New York, telah meluas menjadi gerakan berskala nasional. Gerakan itu telah melibatkan beberapa aktivis, mahasiswa, serikat pekerja, dan buruh yang dipecat dari perusahaan.

Pengunjuk rasa, Kamis (6/10), berbaris di New York dengan menduduki Wall Street. Aksi ini juga berlangsung di Philadelphia, Salt Lake City, Los Angeles, dan Anchorage, Alaska. Mereka mengusung spanduk berbunyi ”Dapatkan Uang dari Politik” dan ”Saya Tidak Bisa Menjadi Pelobi”.

”Pada titik ini, saya tak melihat ada perbedaan antara George Bush dan Barack Obama. Kelas menengah jauh lebih buruk daripada saat Obama terpilih,” kata John Penley, pekerja legal dari Brooklyn yang kini menganggur.

Kaum demonstran dalam beberapa hal adalah sisi lain gerakan liberal ultrakonservatif Tea Party, yang diluncurkan tahun 2009. Gerakan Tea Party adalah reaksi populis atas talangan bank dan talangan otomatis serta rencana stimulus ekonomi sebesar 787 miliar dollar AS.

Jika aktivis Tea Party pada akhirnya menjadi bagian penting dari koalisi Partai Republik, gerakan Pendudukan Wall Sreet mengkritik kurang ngototnya Presiden Obama. Mereka mengatakan, Obama gagal menindak bank-bank setelah krisis hipotek tahun 2008 dan krisis keuangan.

”Ia bisa saja mengambil sikap, jauh lebih populis, agresif di awal melawan bonus-bonus Wall Street, menuntut perubahan tertentu dengan membantu bank,” kata Michael Kazin, profesor sejarah Universitas Georgetown dan penulis American Dreamers, sejarah sayap kiri. ”Pada akhirnya, ekonomi belum juga membaik dan itu menggarisbawahi rasa frustrasi pada kanan dan kiri.”

Aktivis menyatakan frustrasi yang mendalam dengan kebuntuan politik Washington yang didominasi Demokrat. Sebagian lain menyalahkan Republik karena memblokade reformasi yang dilakukan Obama.

Demikianlah, kebangkrutan akibat sistem kapitalisme yang telah rusak sejak kelahirannya, semakin nyata dan jelas. Jika di Amerika rakyatnya sendiri sudah muak dengan Washington yang nota bene menerapkan kapitalisme, sungguh sangat memalukan bila para pejabat di negeri Muslim malah merangkul ide-ide kapitalisme dan menyenangkan kepentingan para kapitalis.

Sungguh umat manusia dunia tengah mencari sistem yang adil dan menyejahterakan kehidupan manusia. Sistem itu tentu saja bukan komunisme atau kapitalisme, melainkan sistem Islam yang berasal dari Sang Pencipta yang Mahatahu. Sistem ini akan tegak di bawah institusi Khilafah Islamiyyah, sehingga sudah semestinya kaum Muslim bahu membahu dan bersegera untuk mewujudkannya sehingga kesejahteraan pun akan terasa bagi seluruh umat manusia. Semakin dekat! [m/kompas/syabab.com]

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 comments: