Alkisah. Suatu masa kira-kira di tahun 1945, di sebuah daerah di Indonesia, perjuangan menuju kemerdekaan telah mencapai puncaknya dan demo besar-besaran dilakukan untuk menentang pendudukan penjajah di Indonesia. Pasca teriakan-teriakan dapat diredakan oleh senapan Belanda, ada satu orang yang tetap berteriak, walaupun diberondong dengan peluru timah dari penjajah, ia tetap tidak tumbang. Bahkan saran menggunakan peluru emas yang sudah dijampi-jampi pun tidak mempan menembus kulit demnstran satu ini, jangankan terluka, tergores pun tidak. Habis akal, Meneer Londo akhirnya memanggil Mbah Dodol untuk menganalisis kesaktian demonstran satu ini (yang selanjutnya akan disebut INA, karena nama aslinya Iki Namaku Amirrika)
INA: “WOIII.. TEGAKKAN DEMOKRASI!, TIDAK AKAN SEJAHTERA TANPA DEMOKRASI, EKONOMI LIBERAL ADALAH SOLUSI KITAAA!, HIDUP DEMOKRASI!, HIDUP!!!” “HAHAHAHAHAHA.. HAHAHAHAAHAHA..”
Mbah: “Wah.. wah.. Meneer, menurut penerawangan saya, ini kayaknya kesurupan jin, makanya peluru jampi-jampi saya nggak bisa nembus, berarti jin saya kalah dibanding jin yang satu ini.. ck.. ck.. ck..”
Meneer: “Lha terus gimana mbah?”
Mbah: “Jangan kuatirr, kita usir aja jinnya, akan saya ajak ngobrol dulu”
Maka Mbah pun mendatangi INA yang masih teriak-teriak dengan mata membelalak dan wajah galak
Mbah: “Whe ladalah jin…jin…kowe iki soko ngendi tho Jin?”
INA: “Opo kowe su.., aku ini jin internasional, kamu maennya jin lokal mau nandingin aku eh?!” “HAHAHAHAHA…”
Mbah: “yo ojo trus nesu….Mbah mung takok iki..”
INA: “HAHAHAHAHAHA..” “Bapakku dari Amerika, Ibuku asli Yahudi”
Mbah: “Ooo.. jebul ngono tho… lha terus gegayuhanmu neng kene meh ngopo Jin?”
INA: “Aku ditugaskann bapakku menyebarkan DEMOKRASIIIII!, biar kalian-kalian nggak pada terbutakan oleh AGAMA, apalagi ISLAM itu, benciiiiii akyu~” (gaya banci alay), “MODERN DONG! pake DEMOKRASI, liat penguasa-penguasa di negeri lain yang pake DEMOKRASI, mereka jadi KAYA!!!! (rakyatnya modar) HAHHAHAHAHA… HAHAHAHAHAH..”
Mbah: “noted Jin..wis kopi. Jenengmu sopo?”
INA: “UUDIN”
Mbah: “Weh blaiikkk… jarene kowe Jin seko londo, jenengmu mambu arab jebul kok malah iso boso Jowo?’”
INA: “Sak karep ku lah HAHAHAHAHA.. HAHAHAHAH.. HIDUP DEMOKRASIIIII!!!”
Mbah: “Swt dah!”
Mbah: “Nuwun sewu Jin…asma jangkepmu opo Jin?”
INA: “FashlUDIN Anil Hayah”
Mbah: “Walahh…jan! gendheng tenan kowe”
INA: “HAHAHAHAHAHA.. HAHAHAHAHAHA..”
Sejak saat itu dikenallah FashlUDIN Anil Hayah, jin yang mengajarkan menolak agama masuk ke dalam kehidupan sosial, dan sejak saat itu dia menyebarkan ajaran bahwa Allah hanya boleh berkuasa dan mengatur di masjid, sedangkan wilayah selain itu dikuasai oleh bapak dan ibunya, Amerika dan Yahudi. Dan namanya diabadikan sebagai pemikiran yang memisahkan antara agama dan kehidupan atau: SEKULARISME
Sehingga benarlah kata penyanyi stres, pelantun lagu kisah si UDIN, saya kasi cuplikannya ya:
UDIN yang anti Islam, namanya Fashl-UDIN
UDIN yang kebarat-baratan namanya Fashl-UDIN
UDIIIIN, UDIIIN, kamunya jelek, tapi terkenal
UDIIIN, UDIIIN, kamunya sesat, banyak yang melu..
Felix Siauw – Korban Fashl-UDIN
NB: nuwun kepada penerjemah Syamsul HSD – Bos PriyoAtmodjo
NB2: notes ini cerita imajiner tentang UDIN – Sekulerisme, semua penyebutan UDIN di notes ini merujuk pada UDIN – Fashl-UDIN anil hayah, dan nggak ada hubungannya dengan UDIN yang lain, jika ada kesamaan nama dan peristiwa, penulis nggak bertanggung jawab
0 comments: